Apropriasi transkultural pada konfigurasi karakter son goku dalam manga dragon ball
Dida Ibrahim Abdurrahman1.
Konfigurasi karakter dalam sebuah cerita/ kisah merupakan manifestasi
representatif yang mampu mengomunikasikan tatanan dan nilai dari kekhasan
kebudayaan yang melekat pada dirinya. Seiring dengan fenomena globalisasi,
melalui praktek apropriasi, beragam elemen ekslusif dan pengetahuan dari
kelompok masyarakat tertentu direkonstruksi menjadi entitas kebudayaan baru,
sekalipun bukan berasal dari ruang dan waktu dimana dia muncul/ diciptakan.
Konfigurasi Son Goku dalam manga (komik khas Jepang) Dragon Ball merupakan
mite transkultural dari elemen yang ada pada novel klasik asal Tiongkok yang
berjudul Journey to The West yang dicampur dengan kisah populer moderen
Superman dari serial DC Comics dan King Kong asal Amerika, serta mitologi likantrof
asal Eropa. Melalui penelusuran lebih lanjut, sumber yang diambil dalam
konfigurasi Son Goku dicurigai memiliki relasi dengan elemen dan pengetahuan
dari ruang yang berbeda dan waktu yang lebih lampau (arkaik), sehingga dia tidak
hanya sekedar mite populer, dia merupakan kumpulan teks dari berbagai
peradaban kebudayaan yang tersebar diseluruh penjuru bumi.
Affiliation:
- Institut Seni Budaya Indonesia (Indonesia), Indonesia
Toggle translation
Download this article (This article has been downloaded 219 time(s))