Komunikasi bahasa Jawa dalam bentuk sapaan keluarga transmigrasi di Kalimantan, Indonesia
Ngalimun1, Harun, M2.
Penelitian ini akan difokuskan kepada penggunaan komunikasi bahasa Jawa yang berkaitan dengan bentuk sapaan keluarga yang dapat dilihat dari kelengkapan unsur-unsurnya. Komunikasi bahasa Jawa bentuk sapaan keluarga dibezakan menjadi tiga, iaitu: Bentuk sapaan lengkap, bentuk sapaan tidak lengkap, dan gabungan bentuk sapaan lengkap dan bentuk sapaan tak lengkap. Sedangkan berdasarkan makna dan erti komunikasi bahasa bentuk sapaan keluarga dapat berupa nama diri, istilah kekerabatan, paraban, gelar kebangsawanan, transposisi ajektif dan poyokan. Faktor yang mempengaruhi komunikasi bahasa Jawa dalam bentuk sapaan keluarga adalah posisi orang tua terhadap anak-anaknya dilihat dari pelbagai segi tentunya lebih tinggi, namun berkaitan dengan pemakaian bentuk sapaan ternyata sering sekali penggunaannya justru menunjukan bentuk sapaan hormat. Hal ini dapat dikaitkan dengan peranan orang pertama sebagai orang tua yang salah satu kewajipannya adalah mendidik dan mengarahkan anak-anaknya agar menjadi anak yang baik, yang memiliki sopan santun dan budi bahasa dapat menghormati orang lain dan juga orang tuanya sendiri. Hal lain yang mempengaruhi bentuk sapaan keluarga adalah orang pertama, orang kedua, orang ketiga, maksud penutur, bentuk emosi, nada suasana bicara, pembicaraan utama, urutan bicara, bentuk wacana, sarana tutur, lakonan pertuturan, lingkungan penutur, dan norma kebahasaan.
Affiliation:
- Institut Agama Islam, Indonesia
- Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia
Toggle translation
Download this article (This article has been downloaded 37 time(s))