View Article |
Ungkapan emosi dan keadaan fikiran kaum miskin: analisis teks Senyum Karyamin karya A. Tohari
Sutami, Hermina1.
Karyamin, watak utama cerita pendek Senyum Karyamin, ialah seorang kuli pengangkut batu yang hidupnya miskin. Dia digambarkan sebagai orang yang tidak banyak berkata, tetapi banyak tersenyum. Senyumnya mengungkapkan pelbagai jenis suasana hati dan keadaan fikiran seperti gembira, dongkol, penghinaan, sedih, waspada, setuju dan simpati. Adanya makna yang berbeza itu sepenuhnya bergantung pada konteks pemunculan kata itu. Kata senyum dapat mewakili emosi atau keadaan fikiran yang berbeza pada konteks yang berbeza. Di samping kata senyum dan variannya seperti tersenyum, tersenyum-senyum, senyuman diteliti kata-kata lain yang mencerminkan emosi. Jenis emosi paling dominan yang dimiliki Karyamin ialah rasa tidak puas dengan makna sedih terhadap kehidupannya yang serba kekurangan. Tetapi dia dapat menggunakan fikirannya dalam menghadapi pegawai pemerintah yang menindasnya. Kemarahannya tidak dilampiaskan dengan berkelahi atau meninju, melainkan dengan tersenyum dan tertawa. Namun, itu tidak bererti Karyamin dan kawan senasibnya selalu bersedih hati. Mereka pandai mencari bahan lelucon, sehingga hari-hari kerjanya dipenuhi oleh canda tawa. Selain itu, solidaritas antara mereka sangat kuat. Merekalah yang mempunyai rasa simpati dan hiba terhadap penderitaan sesamanya. Sebaliknya, petugas pemerintah dilukiskan sebagai manusia yang tidak punya emosi gembira, hanya emosi marah dan mudah tersinggung.
Affiliation:
- Universitas Indonesia, Indonesia
Toggle translation
Download this article (This article has been downloaded 483 time(s))
|
|
Indexation |
Indexed by |
MyJurnal (2021) |
H-Index
|
4 |
Immediacy Index
|
0.000 |
Rank |
0 |
|
|
|