View Article |
Pandangan Islam tentang pendidikan karakter: tela’ah terhadap kitab Bidayah al-Hidayah karya Imam al-Ghazali
Malki Ahmad Nasir1.
Tujuan pendidikan dalam Islam adalah melahirkan sosok manusia yang memiliki karakter atau watak yang baik (al-insan al-kamil). Pandangan Islam tentang hal itu tentu sangat berbeda dengan pelbagai pandangan yang wujud dewasa ini, seperti pandangan sekularistik, paganistik, humanistic, dll. Ini karena, pandangan Islam bersumberkan pada nilai-nilai al-qur’an dan as-sunnah yang selaras dengan kefitrahan yang terdapat pada makna diri manusia. Maka hakikat manusia sebagai makhluk yang sangat sempuna dilihat dalam kacamata Islam dimulai dari kesalehan individunya atau being good man bukan dilihat dari kesalehan sosialnya atau being good citizenship, sebab watak manusia telah wujud sejak ia dilahirkan dalam sosok suci atau fitrah hanya karena pengaruh dari lingkungan dan pendidikan yang diajarkannyalah kemudian, ia-nya mejadi jauh dari ke-fitriahan tersebut. Untuk menuju kearah itu, penulis akan melakukan studi dan penela’ahan terhadap salah satu karya Imam al-Ghazali, yakni Bidayah al-Hidayah. Karena, sosok Imam al-Ghazali ini adalah sosok sarjana ulung yang komplit, ia tidak hanya membahas persoalan-persoalan yang prinsip dalam Islam, seperti prinsip-prinsip epistemologi dalam ilmu, tentang Tuhan, kebahagiaan, kesempurnaan jiwa, tetapi juga karena karya ini dianggap karena ditulis pada saat-saat akhir hayatnya dan pada masa dunia Islam sedang ada dalam kekacauan/krisis baik secara politik ataupun intellectual, sehingga dianggap oleh para ulama sebagai karya monumental dan relevan terhadap krisis tersebut. Imam al-Ghazali dalam karya ini hendak mengingatkan bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya dan merupakan matlamat tertinggi ia-itu apabila manusia telah dibebaskan jiwanya dari bentuk-bentuk materi yang membelenggunya. Ia percaya bahwa hanya dengan berpedoman pada ajaran Islam sajalah dapat mengantarkan cita-cita manusia kembali kebentuk semula yakni berada dalam kefitrahan atau menjadi al-insan al-kamil, ia-itu melalui latihan keupayaan (riyadhah) sehingga menghasilkan kesempurnaan amal, keluhuran pribadi, budi-pekerti dan etika.
Affiliation:
- Universiti Sains Islam Malaysia, Malaysia
Toggle translation
Download this article (This article has been downloaded 406 time(s))
|
|
Indexation |
Indexed by |
MyJurnal (2021) |
H-Index
|
2 |
Immediacy Index
|
0.000 |
Rank |
0 |
|
|
|